Mengenal Novel Critical
Eleven
Halo guys!
Aku AlffraNova. Salam kenal!
Pada kesempatan kali ini saya
akan membahas sebuah novel yang sedang dibicarakan banyak orang. Novel dengan
genre romance ini rencananya akan di jadikan sebuah film. Kira-kira novel apa
ya yang akan saya bahas?
Yapp! Tepat sekali. Bagi semua
yang menjawab Critical Eleven, fiks kece nya nggak ketulungan.
Identitas novel
Judul Novel : Critical Eleven
Pengarang : Ika Natassa
Editor :
Rosi L. Simamora
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama,
Gedung
Kompas Gramedia Blok I, Lt. 5
Jl. Palmerah Barat 29 – 37, Jakarta 10270
Banyak Halaman :
344 halaman
Sinopsis
Critical Eleven adalah novel
ketujuh karangan Ika Natassa. Novel ini kabarnya akan dijadikan sebuah film.
Novel ini menceritakan sebuah kisah tentang cinta antara Aldebaran Risjad atau
ale dan Tanya Baskoro atau Anya. Anya yang hampir separuh hidupnya dihabiskan
di bandara dan pesawat, secara kebetulan bertemu dengan Ale yang saat itu
bersebelahan dengannya dalam penerbangan Jakarta-Sidney. Selama perjalanan
tersebut, mereka mebicarakan banyak sekali hal. Dan disitulah mulai ada percikan
cinta yang dirasakan Ale untuk Anya. Ika Natassa juga menceritakan bahwa, kisah
cinta Ale dan Anya bagaikan Critical
Eleven, situasi dimana sebelas menit paling kritis dalam penerbangan–tiga
menit take off dan delapan menit landing . Bagi Ale, tiga menit
terbentuknya kesan pertama dan delapan menit sebelum berpisah, Ale menginginkan
Anya. Di dalam novel tersebut, Ika Natassa, menceritakan sudut pandang para
tokoh secara bergantian. Sehingga para pembaca dapat memahami apa yang
dirasakan oleh dua belah pihak.
Pertama, Ika Natassa menceritakan
bagaimana pertemuan antara Ale dengan Anya, percakapan apa yang membuat mereka
menjadi teman, bagaimana kelanjutan kisah mereka setelah turun dari penerbangan
tersebut, bagaimana mereka terkejut ketika bertemu secara tidak sengaja untuk kedua
kalinya dan memutuskan untuk berpacaran, dan akhirnya menikah. Saat kita
membaca novel ini, kita tidak lagi merasa bahwa kita sedang membaca, tapi kita
diajak untuk berimajinasi pada setiap kejadian yang dialami tokoh.
Kemudian, sudah mulai di
perlihatkan konflik yang muncul. Ale dan Anya sedang bertengkar karena suatu
masalah. Si penulis tidak langsung memberitahu kepada pembaca masalah apa yang
sedang terjadi. Tetapi si penulis memberitahu kita lewat keluhan dan pikiran
dari para tokoh. Sehingga, penulis membuat para pembaca selalu menerka – nerka
dengan apa yang sebenarnya terjadi dan pembaca selalu mendapat kejutan di tiap
paragrafnya. Konflik yang tampilkan pada bab pertengahan masih belum begitu
berarti bagi pembaca.
Nah, di bab pertengahan menuju
akhir, konflik makin memanas. Dengan adanya perang dingin di antara Ale
dan Anya yang mulai di ketahui oleh Ayah
dari Ale. Sempat ada cela untuk mereka berbaikan. Tetapi kemarahan Anya atas
kesalahan Ale saat berucap, tidak membiarkan Anya memaafkan Ale. Pada bab ini,
konflik mulai jelas. Mereka kehilangan calon anak mereka, Aidan, saat kandungan
Anya sudah berumur 9 bulan. Mereka merasakan kesedihan yang amat mendalam. Di
tambah lagi Ale menyalahkan Anya walau tidak sengaja. Walaupun Anya marah
kepada Ale, Ale tetap mencintai Anya dan bersyukur memiliki Anya sebagai
istrinya. Apa yang selama ini ditakutkan Ale dan Anya dan mengapa Anya menjauh
dari Ale. Pembaca mulai paham dengan alur novel Critical Eleven. Dan di dalam
bab ini, terdapat bagian yang membuat para pembaca senang, yaitu, dituliskan
bahwa Ale dan Anya memiliki seorang anak dan mereka melakukan aktivitas hari
Minggu mereka di rumah. That’s quality
family time.
Memasuki bab terakhir, penulis
membuat Ale dan Anya membuktikan bahwa cinta adalah wujud kemerdekaan. Cinta
akan menang diatas segalanya dan memerdekakan semua orang yang yakin pada
cinta. Ale dan Anya berusaha berdamai dengan masa lalu dan memaafkan diri
sendiri serta ikhlas dengan apa yang
terjadi. Lalu mereka sepakat untuk berjuang bersama mulai dari awal.
Kelebihan
Novel Critical Eleven ini
mempunyai banyak sekali kelebihan. Novel ini menggunakan bahasa yang digunakan
sehari – hari, sehingga pembaca mengerti. Selain covernya yang menarik,
pembatas bukunya juga tidak kalah menarik. Pembatas buku novel ini adalah
boarding pass dengan tulisan nama Aldebaran Risjad/mr. dan Tanya Baskoro/mrs. Salah
satu daya tarik novel ini adalah judulnya. Seperti yang dituliskan di novel
tersebut bahwa critical eleven adalah istilah sebelas menit paling kritis dalam
penerbangan, karena delapan puluh persen kecelakaan persawat terjadi dalam
rentang waktu tersebut. Para peminat novel jadi bertanya – tanya, apa sih
hubunganya critical eleven dengan kisah cinta sang tokoh?
Kelebihan yang lain adalah
penulis bisa membuat para pembaca mengalami emosi yang naik turun saat membaca.
Kalau aku boleh bercerita sedikit, waktu aku membaca novel ini, aku sudah
menangis sebanyak 4 kali. Itu adalah rekor saya menangis saat membaca novel.
Oke, kita kembali pada novelnya. Kelebihan selanjutnya, saat membaca novel ini
bayangan yang ada di otak kita terasa sangat nyata setiap peristiwa yang
terjadi dan dijamin kalian akan merasa kalian ikut berperan dalam novel ini.
Novel ini juga punya amanat yang berguna di kehidupan nyata. Kemudian, novel
ini selalu meberi kejutan untuk tiap pembacanya karena apa yang terjadi
selanjutnya sukar ditebak. Dan mungkin ini adalah kelebihan terakhir yang bisa
aku sebutkan karena terlalu banyak kelebihan dari novel ini. Yang terakhir
yaitu, setelah membaca novel ini kalian akan langsung “jatuh cinta akut” pada
novel ini.
Kekurangan
Disetiap kelebihan pasti ada
kekurangan. Menurutku, runtutan cerita yang disajikan. Karena terkadang Ika
Natassa membuat Ale atau Anya bercerita tentang kenangan mereka di masa lalu,
tetapi padahal itu adalah bayangan mereka. Pembaca mungkin sedikit bingung
karena tidak disertai kata – kata flasback
on atau flashback off, pembaca
harus pintar – pintar membatasi kalimat agar paham. Terkadang jika diperlukan,
pembaca harus membaca dua sampai tiga kali agar mengerti alur cerita pada bab –
bab tertentu. Tapi mungkin itu adalah ciri khas dari Ika Natassa.
Terlepas dari kekurangan yang aku
sebut tadi, novel ini sangat aku recomended bagi kalian yang suka membaca
novel. Novel Critical Eleven ini memberikan banyak pelajaran kehidupan untuk
dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Harapan
Saat pertama kali aku tahu,
Critical Eleven akan dijadikan film. Aku sangat exicted, karena selain aku
pecinta novel, aku juga pecinta film. Aku dan temanku suka menebak siapa aktor
dan aktris yang cocok sebagai pemeran Ale dan Anya. Kami sampai membaca novel
Critical Eleven sebanyak dua kali agar kami paham karakter masing masing tokoh.
Satu minggu kemudian, kami membahas aktor yang sekirannya cocok untuk peran
ini. Aktor yang kami kira cocok adalah Hamish Daud atau Fachri Albar. Karena
mereka termasuk laki - laki yang maskulin, modern, penyabar, dan lucu.
Kemudian untuk pemeran Anya, kami
mengira bahwa Julie Estelle atau Clarissa Putri.
Namun ternyata, Ika Natassa
mengunggah foto poster film Critical Eleven dengan pemeran Reza Rahardian as Ale dan Ardinia Wirasti as Anya. Sempet kaget, tapi akhirnya
suka juga karena mereka udah cocok banget.
Harapannya untuk film Critical
Eleven, film ini bisa membuat baper bagi siapa yang melihatnya. Reza Rahardian
dan Ardinia Wirasti bisa mendalami karakter Ale dan Anya sehingga bisa memenuhi
ekspetasi para pembaca novel. Semoga film ini bisa tembus dua juta viewers atau
lebih karena alur cerita yang membuat penasaran. Dan semoga Ika Natassa membuat
karya yang lebih baik lagi.
Thank you for read my blog.
Sampai jumpa di lain kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar