Kamis, 12 Januari 2017


Mengenal Novel Critical Eleven

Halo guys!
Aku AlffraNova. Salam kenal!
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah novel yang sedang dibicarakan banyak orang. Novel dengan genre romance ini rencananya akan di jadikan sebuah film. Kira-kira novel apa ya yang akan saya bahas?
Yapp! Tepat sekali. Bagi semua yang menjawab Critical Eleven, fiks kece nya nggak ketulungan.




Identitas novel
Judul Novel                        : Critical Eleven
Pengarang                          : Ika Natassa
Editor                                 : Rosi L. Simamora
Penerbit                             : PT. Gramedia Pustaka Utama,
                                           Gedung Kompas Gramedia Blok I, Lt. 5
                                           Jl. Palmerah Barat 29 – 37, Jakarta 10270
Banyak Halaman               : 344 halaman



Sinopsis

Critical Eleven adalah novel ketujuh karangan Ika Natassa. Novel ini kabarnya akan dijadikan sebuah film. Novel ini menceritakan sebuah kisah tentang cinta antara Aldebaran Risjad atau ale dan Tanya Baskoro atau Anya. Anya yang hampir separuh hidupnya dihabiskan di bandara dan pesawat, secara kebetulan bertemu dengan Ale yang saat itu bersebelahan dengannya dalam penerbangan Jakarta-Sidney. Selama perjalanan tersebut, mereka mebicarakan banyak sekali hal. Dan disitulah mulai ada percikan cinta yang dirasakan Ale untuk Anya. Ika Natassa juga menceritakan bahwa, kisah cinta Ale dan Anya bagaikan Critical Eleven, situasi dimana sebelas menit paling kritis dalam penerbangan–tiga menit take off dan delapan menit landing . Bagi Ale, tiga menit terbentuknya kesan pertama dan delapan menit sebelum berpisah, Ale menginginkan Anya. Di dalam novel tersebut, Ika Natassa, menceritakan sudut pandang para tokoh secara bergantian. Sehingga para pembaca dapat memahami apa yang dirasakan oleh dua belah pihak.
Pertama, Ika Natassa menceritakan bagaimana pertemuan antara Ale dengan Anya, percakapan apa yang membuat mereka menjadi teman, bagaimana kelanjutan kisah mereka setelah turun dari penerbangan tersebut, bagaimana mereka terkejut ketika bertemu secara tidak sengaja untuk kedua kalinya dan memutuskan untuk berpacaran, dan akhirnya menikah. Saat kita membaca novel ini, kita tidak lagi merasa bahwa kita sedang membaca, tapi kita diajak untuk berimajinasi pada setiap kejadian yang dialami tokoh.
Kemudian, sudah mulai di perlihatkan konflik yang muncul. Ale dan Anya sedang bertengkar karena suatu masalah. Si penulis tidak langsung memberitahu kepada pembaca masalah apa yang sedang terjadi. Tetapi si penulis memberitahu kita lewat keluhan dan pikiran dari para tokoh. Sehingga, penulis membuat para pembaca selalu menerka – nerka dengan apa yang sebenarnya terjadi dan pembaca selalu mendapat kejutan di tiap paragrafnya. Konflik yang tampilkan pada bab pertengahan masih belum begitu berarti bagi pembaca.

Nah, di bab pertengahan menuju akhir, konflik makin memanas. Dengan adanya perang dingin di antara Ale dan  Anya yang mulai di ketahui oleh Ayah dari Ale. Sempat ada cela untuk mereka berbaikan. Tetapi kemarahan Anya atas kesalahan Ale saat berucap, tidak membiarkan Anya memaafkan Ale. Pada bab ini, konflik mulai jelas. Mereka kehilangan calon anak mereka, Aidan, saat kandungan Anya sudah berumur 9 bulan. Mereka merasakan kesedihan yang amat mendalam. Di tambah lagi Ale menyalahkan Anya walau tidak sengaja. Walaupun Anya marah kepada Ale, Ale tetap mencintai Anya dan bersyukur memiliki Anya sebagai istrinya. Apa yang selama ini ditakutkan Ale dan Anya dan mengapa Anya menjauh dari Ale. Pembaca mulai paham dengan alur novel Critical Eleven. Dan di dalam bab ini, terdapat bagian yang membuat para pembaca senang, yaitu, dituliskan bahwa Ale dan Anya memiliki seorang anak dan mereka melakukan aktivitas hari Minggu mereka di rumah. That’s quality family time.
Memasuki bab terakhir, penulis membuat Ale dan Anya membuktikan bahwa cinta adalah wujud kemerdekaan. Cinta akan menang diatas segalanya dan memerdekakan semua orang yang yakin pada cinta. Ale dan Anya berusaha berdamai dengan masa lalu dan memaafkan diri sendiri serta ikhlas dengan apa  yang terjadi. Lalu mereka sepakat untuk berjuang bersama mulai dari awal.

Kelebihan

Novel Critical Eleven ini mempunyai banyak sekali kelebihan. Novel ini menggunakan bahasa yang digunakan sehari – hari, sehingga pembaca mengerti. Selain covernya yang menarik, pembatas bukunya juga tidak kalah menarik. Pembatas buku novel ini adalah boarding pass dengan tulisan nama Aldebaran Risjad/mr. dan Tanya Baskoro/mrs. Salah satu daya tarik novel ini adalah judulnya. Seperti yang dituliskan di novel tersebut bahwa critical eleven adalah istilah sebelas menit paling kritis dalam penerbangan, karena delapan puluh persen kecelakaan persawat terjadi dalam rentang waktu tersebut. Para peminat novel jadi bertanya – tanya, apa sih hubunganya critical eleven dengan kisah cinta sang tokoh?
Kelebihan yang lain adalah penulis bisa membuat para pembaca mengalami emosi yang naik turun saat membaca. Kalau aku boleh bercerita sedikit, waktu aku membaca novel ini, aku sudah menangis sebanyak 4 kali. Itu adalah rekor saya menangis saat membaca novel. Oke, kita kembali pada novelnya. Kelebihan selanjutnya, saat membaca novel ini bayangan yang ada di otak kita terasa sangat nyata setiap peristiwa yang terjadi dan dijamin kalian akan merasa kalian ikut berperan dalam novel ini. Novel ini juga punya amanat yang berguna di kehidupan nyata. Kemudian, novel ini selalu meberi kejutan untuk tiap pembacanya karena apa yang terjadi selanjutnya sukar ditebak. Dan mungkin ini adalah kelebihan terakhir yang bisa aku sebutkan karena terlalu banyak kelebihan dari novel ini. Yang terakhir yaitu, setelah membaca novel ini kalian akan langsung “jatuh cinta akut” pada novel ini.

Kekurangan

Disetiap kelebihan pasti ada kekurangan. Menurutku, runtutan cerita yang disajikan. Karena terkadang Ika Natassa membuat Ale atau Anya bercerita tentang kenangan mereka di masa lalu, tetapi padahal itu adalah bayangan mereka. Pembaca mungkin sedikit bingung karena tidak disertai kata – kata flasback on atau flashback off, pembaca harus pintar – pintar membatasi kalimat agar paham. Terkadang jika diperlukan, pembaca harus membaca dua sampai tiga kali agar mengerti alur cerita pada bab – bab tertentu. Tapi mungkin itu adalah ciri khas dari Ika Natassa.
Terlepas dari kekurangan yang aku sebut tadi, novel ini sangat aku recomended bagi kalian yang suka membaca novel. Novel Critical Eleven ini memberikan banyak pelajaran kehidupan untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari.

Harapan

Saat pertama kali aku tahu, Critical Eleven akan dijadikan film. Aku sangat exicted, karena selain aku pecinta novel, aku juga pecinta film. Aku dan temanku suka menebak siapa aktor dan aktris yang cocok sebagai pemeran Ale dan Anya. Kami sampai membaca novel Critical Eleven sebanyak dua kali agar kami paham karakter masing masing tokoh. Satu minggu kemudian, kami membahas aktor yang sekirannya cocok untuk peran ini. Aktor yang kami kira cocok adalah Hamish Daud atau Fachri Albar. Karena mereka termasuk laki - laki yang maskulin, modern, penyabar, dan lucu.



               
Kemudian untuk pemeran Anya, kami mengira bahwa Julie Estelle atau Clarissa Putri.


        



Namun ternyata, Ika Natassa mengunggah foto poster film Critical Eleven dengan pemeran Reza Rahardian as Ale dan Ardinia Wirasti as Anya. Sempet kaget, tapi akhirnya suka juga karena mereka udah cocok banget.

Harapannya untuk film Critical Eleven, film ini bisa membuat baper bagi siapa yang melihatnya. Reza Rahardian dan Ardinia Wirasti bisa mendalami karakter Ale dan Anya sehingga bisa memenuhi ekspetasi para pembaca novel. Semoga film ini bisa tembus dua juta viewers atau lebih karena alur cerita yang membuat penasaran. Dan semoga Ika Natassa membuat karya yang lebih baik lagi.


Thank you for read my blog.
Sampai jumpa di lain kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar